Posts

Showing posts from December, 2021

“It’s About Giving Back:" a Contributor Experience in Bangkit

Image
A Story About Dicky Satriawan, Bangkit 2021 Contributor Living in a fast-paced world like these days, Dicky Satriawan (24), one of Bangkit 2021 contributors, still struggled with the internet connection in his village, Pakah, Mantingan districts, in Ngawi, East Java. Dicky’s passion for learning and giving is big, but his resources are insufficient. Nevertheless, it didn’t prevent him from giving his best in Bangkit. Born and Raised in a Low-Tech Neighborhood Dicky was born and raised in a neighborhood in the middle of a forest. He’s the youngest of two siblings, with a mother who works as a teacher and a father who’s a retired civil servant in forestry (dinas kehutanan). His parents’ decent jobs contributed to fairly good literacy in his family compared to others in his village. Young Dicky was someone who liked to play on the computer. He put his interest in PC gaming and sometimes tinkered with his laptop. Even when Dicky was in high school, he did a favor for his headmaster by trou

Setiap Orang Menjadi Guru, Setiap Rumah Menjadi Sekolah

Image
Judul artikel ini bukan orisinal dari saya. Ini adalah kalimat cetusan dari Ki Hadjar Dewantara, tokoh pendidikan Indonesia yang sangat berpengaruh. Ada 2 tokoh pendidikan yang begitu saya kagumi dalam sejarah. Yang pertama adalah Ki Hadjar Dewantara dan yang kedua adalah Fukuzawa Yukichi. Kita yang merupakan warga Indonesia tentu sudah tidak asing dengan sosok Ki Hadjar Dewantara. Sedangkan Fukuzawa Yukichi merupakan bapak pendidikan negara Jepang. Di tengah desingan peluru, Pak Yukichi tetap gigih mengajar dan mengantar Jepang menuju periode modern. Sosoknya menjadi gambar dari mata uang kertas 10,000 yen, mata uang tertinggi di Jepang. Bagi saya, jelas pendidikan sangatlah penting. Pendidikan mampu menentukan nasib perusahaan, kota, bangsa, negara, bahkan peradaban manusia. Namun sudah tentu pendidikan tidak hanya dimonopoli oleh sekolah/kampus/universitas. Saya sangat percaya bahwa setiap orang memiliki kapabilitas sebagai pendidik. Saya di sini berbicara mengenai sosok orang tua,

Bangkit 2022: Karier di bidang teknologi dimulai di sini!

Image
Mengulang kesuksesan tahun lalu, kami kembali menghadirkan Bangkit 2022 yang akan membantu mahasiswa membangun keterampilan yang relevan dengan dunia industri teknologi dan informasi. Program ini dirancang khusus oleh Google dan berjalan dengan dukungan penuh dari GoTo, Traveloka, dan Deeptech FoundationProses pembelajaran Bangkit terafiliasi dengan Kampus Merdeka - Studi Independen Bersertifikat (SIB). Program yang setara dengan 20 SKS ini akan berlangsung secara daring selama 20 minggu atau +900 jam belajar pada semester genap, tepatnya bulan Februari - Juli 2022. Sebanyak 3.000 peserta terbaik akan dipilih untuk menjadi bagian dari Bangkit 2022. Selama mengikuti Bangkit, para peserta akan mendalami satu dari tiga pilihan keahlian berorientasi karier, yaitu Machine Learning with TensorFlow, Mobile Development with Android, atau Cloud Computing with Google Cloud, di bawah bimbingan para ahli engineer teknologi dan startup Indonesia kelas dunia. Fasilitas sertifikasi global dari Googl

“Bangkit Mengubah Hidupku:” Cerita Alumni 2021

Image
"167 juta atau 89% dari total penduduk Indonesia merupakan pengguna ponsel pintar." (Ahmad M. Ramli, Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kemenkominfo, 2021) Tingginya pengguna ponsel pintar di Indonesia memberikan dampak tersendiri terhadap penggunaan aplikasi yang bersifat mobile friendly. Hal ini membuat dunia mobile development mengalami perkembangan yang cukup pesat. Perkembangan yang dialami oleh lini mobile development menarik perhatian salah satu lulusan Bangkit 2021, yakni Rifqi Naufal Tohari. Bagi Mahasiswa Ilmu Komputer di Universitas Negeri Malang yang lulus tahun 2021 ini, mobile development adalah sesuatu yang sangat menarik untuk ia pelajari. Sayangnya, rasa dahaga Rifqi akan ilmu mobile development belum bisa terpenuhi lewat pembelajaran yang didapatnya di dalam kelas. Rifqi pun merasa bahwa ia perlu mendapatkan ilmu ini dari kegiatan di luar kampus. Tuntutan Belajar dari Dunia Teknologi dan Informasi yang Dinamis Ada banyak hal yang melatarbelakangi sem